Cari Blog Ini

Rabu, 29 Oktober 2014

DAUN


DAUN



Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energy dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energy cahaya menjadi energi kimia.

Ciri-ciri Daun:
  • Daun biasanya tipis melebar, 
  • berwarna hijau karena banyak mengandung klorfil, 
  • merupakan organ pokok dari tumbuhan. 
ciri2 daun

 Fungsi Pada Daun:
  • Tempat terjadinya fotosintesis 
Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya matahari. Salah satu proses Fotosintesis tumbuhan terjadinya pada daun. 
 
  • Sebagai organ pernapasan atau respirasi.  
Pada daun terdapat stomata atau mulut daun dimana merupakan saluran pernafasan tempat daun menghirup CO2 dari udara dan membuang O2 ke udara. 
Respirasi adalah proses pemecahan makanan oleh organisme untuk memperoleh tenaga atau energi.


Perbandingan  fotosintesis dan respirasi:



  • Tempat terjadinya transpirasi. 
Transpirasi adalah proses menguapnya air dari tumbuhan. Proses transpirasi tumbuhan terjadi melalui stomata atau mulut daun yang terdapat pada permukaan daun, terutama pada permukaan daun bagian bawah. Transpirasi biasanya terjadi pada siang hari dengan bantuan sinar matahari. 


 Keterangan:
  1. Air diserap oleh akar rambut
  2. Kapilaritas
  3. Tekanan Hisap
  4. Air yang hilang oleh transpirasi
  • Tempat terjadinya gutasi.
Gutasi adalah proses pelepasan air dalam bentuk cair dari jaringan daun. Gutasi terjadi saat kondisi penyerapan air tinggi namun laju transpirasi rendah ataupun saat kelembaban udara tinggi sehingga penguapan air sulit terjadi. Gutasi biasanya terjadi pada malam hari dimana tetesan air yang terkumpul di daun akibat gutasi biasanya di anggap sebagai embun.
  • Alat reproduksi vegetatif.  
Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dan betina). Reproduksi vegetatif bisa terjadi secara alami maupun buatan.
Daun juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Contoh yang paling mudah adalah pada perkembang biakan daun cocor bebek dan tanaman akasia.



Struktur Jaringan Penyusun daun

Daun berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau. Daun ditopang oleh tangkai daun. Tangkai daun berhubungan dengan tulang daun. Tulang daun bercabang-cabang membentuk jaring jaring pembuluh angkut. 
Struktur daun dibedakan atas struktur luar dan struktur dalam.
Struktur Jaringan luar Daun 
Secara morfologi daun terdiri dari:
  1. Helaian daun ( lamina ).
  2. Tangkai daun ( petiolus ), terdapat bagian yang menempel pada batang disebut pangkal tangkai daun. Ada tumbuhan tertentu yang daunnya tidak bertangkai daun, misalnya rumput.
  3.  Pelepah daun ( folius ), pada tumbuhan monokotil pangkal daun pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Misalnya: pelepah daun pisang dan pelepah daun talas
 
 Daun yang memiliki ketiga bagian tersebut disebut daun sempurna, misalnya daun pisang dan daun talas. 
Daun yang tidak memiliki satu atau lebih bagian daun disebut daun tidak sempurna, misalnya daun mangga dan daun jambu.
 
 Pada lembaran permukaaan daun terdapat tulang atau urat daun. 
Tipe tulang daun ada empat macam, yaitu:  
  • menyirip, misalnya pada daun mangga, daun jambu biji 
  •  menjari, misalnya pada daun pepaya, jarak, ketela pohon, dan kapas.
  •  melengkung, misalnya pada daun tulang daun sirih, gadung, dan genjer.
 
  •  sejajar, misalnya pada daun jagung


Tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun menyirip dan menjari. Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki daun dengan susunan tulang daun sejajar atau melengkung.
 
 
  Struktur Jaringan dalam Daun 

 
1) Epidermis Daun 

Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami penebalan dari zat kutin (kutikula) atau kadang dari lignin. Pada epidermis terdapat stomata (mulut daun) yang diapit oleh dua sel penutup. Stomata ada yang terletak di permukaan atas saja, misalnya pada tumbuhan yang daunnya terapung (pada daun teratai), ada yang di permukaan bawah saja, dan ada pula yang terdapat di kedua permukaan daun (atas dan bawah). Tanaman Ficus mempunyai epidermis yang tersusun atas dua lapis sel. Alat-alat tambahan yang terdapat di antara epidemis daun, antara lain trikoma (rambut) dan sel kipas.
2) Mesofil Daun (Jaringan dasar)

Mesofil terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun renggang dan banyak ruang antarsel. Pada kebanyakan daun Dikotil, mesofil terdiferensiasi menjadi parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons (jaringan bunga karang). Sel-sel palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas, dan tersusun rapat. Parenkim spons bentuknya tidak teratur, bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas, dan tersusun renggang.

3) Berkas Pengangkut Daun

Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun yang berfungsi sebagai alat transpor dan sebagai penguat daun.

4) Jaringan Tambahan Daun

Jaringan tambahan meliputi sel-sel khusus yang umumnya terdapat pada mesofil daun, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar.
Perbedaan struktur jaringan penyusun daun Monokotil dan Dikotil:
1) Struktur Jaringan Penyusun Daun Dikotil 

Bentuk daun Dikotil bermacam-macam, bertangkai daun, dan urat daunnya menyirip atau menjari.
Struktur jaringan daun dan urat daun tumbuhan Dikotil
Jaringan Penyusun Daun Dikotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya:
 
NoJaringanLetakFungsiCiri - Ciri
a)EpidermisMenyusun lapisan permukaan
atas dan bawah daun.
– Melindungi lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan.
– Menjaga bentuk daun agar
 tetap.
Terdiri dari satu lapis sel kecuali
tanaman Ficus (tanaman karet).
b)KutikulaMelapisi permukaan
atas dan bawah daun.
Zat kutin pada kutikula
mencegah penguapan air
melalui permukaan daun.
Penebalan dari zat kutin.
c)
Stomata
Melapisi permukaan
atas dan bawah daun
– Sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara.
– Sel penjaga sebagai pengatur
membuka dan
menutupnya stomata.
Mulut daun pada epidermis
dengan dua sel penutup
d)Rambut dan
kelenjar
Permukaan atas dan
bawah daun.
Alat pengeluaran.Alat tambahan pada epidermis
e)MesofilDi antara lapisan epidermis
atas dan
bawah.
Tempat berlangsungnya
fotosintesis.
– Terdiri dari sel parenkim,
banyak ruang antarsel.
– Kebanyakan berdiferensiasi

menjadi palisade (jaringan
tiang) dan spons (jaringan
bunga karang).
– Sel-sel jaringan tiang berbentuk
silinder, tersusun rapat,
dan mengandung klorofil.
– Sel-sel jaringan bunga karang
bentuknya tidak teratur, bercabang-
cabang dan berisi
kloroplas, susunannya renggang.
f)Urat daunPada helai daun.Transportasi zat.Menyirip atau menjari.



2) Struktur Jaringan Penyusun Daun Monokotil
 

Daun Monokotil berbentuk seperti pita dan pada pangkalnya terdapat lembaran yang membungkus batang, serta urat daunnya sejajar

Struktur jaringan daun dan urat daun Monokotil

Jaringan Penyusun Daun Monokotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya
oJaringanLetakFungsiCiri - Ciri
a)Epidermis
dan
kutikula
Lapisan permukaan atas
dan bawah daun.
– Melindungi lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan.
– Mencegah penguapan air
melalui permukaan daun.
Terdiri dari satu sel dengan penebalan
dari zat kutin.
b)StomataBerderet di antara urat
daun.
Sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara.
Mulut daun dengan dua sel penutup.
c)MesofilPada cekungan di
antara urat daun.
Membuat zat makanan melalui
fotosintesis.
Tidak mengalami diferensiasi, bentuknya
seragam kecuali mesofil berkas
pengangkut lebih besar, kloroplasnya
lebih sedikit, dindingnya lebih tebal.
d)Urat daunPada helai daun.Transportasi zat.Sejajar.
Berdasarkan Bentuk Daunnya 
Bentuk daun bermacam-macam, yaitu
  • Bentuk daun oval, yaitu bagian tengah daun lebih lebar dibandingkan bagian atas dan bawahnya, misalnya daun mangga, rambutan, dan durian.
  • Bentuk daun jantung, yaitu bentuknya seperti jantung, misalnya daun eceng gondok dan daun sirih.
  • Bentuk daun menjari atau seperti jari, misalnya daun singkong dan daun pepaya.
  • Bentuk daun memanjang, yaitu helaian daun memiliki lebar yang sama misalnya pandan dan padi. 
gambar beberapa  bentuk daun:






Keterangan gambar:  
  1. Bentuk daun jantung (cordatus). Bentuk daun jantung memiliki ciri bentuk bulat telur dengan bagian pangkal daun berlekuk. 
  2. Bentuk daun jorong (ovalis atau ellipticus).Bentuk daun jorong memiliki perbandingan panjang dan lebar 1½-2:1.
  3. Bentuk daun garis (linearis). Bentuk daun garis memiliki penampang melintang pipih dan bentangan daun yang panjang.
  4. Bentuk daun bulat atau bundar (orbicularis).Bentuk daun bulat atau bundar memiliki perbandingan panjang dan lebar 1:1.
  5. Bentuk daun perisai (peltatus). Bentuk daun perisai memiliki ciri tangkai daun menempel pada bagian tengah helaian daun.
  6. Daun majemuk menjari (palmatus atau digitatus).Daun majemuk dengan anak daun tersusun memencar pada ujung ibu tangkai daun.
  7. Daun majemuk menyirip berselang-seling (interrupte pinnatus). Daun majemuk dengan anak daun yang berukuran kecil berselang-seling dengan anak daun yang berukuran besar.
  8. Daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus). Daun majemuk dengan anak daun yang berpasang-pasangan di kanan dan kiri ibu tulang daun.
  9. Bentuk daun jantung sunsang (obcordatus).Bentuk daun yang memiliki bentuk jantung dengan bagian lancip menempel pada tangkai daun.
  10. Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus).Bentuk daun majemuk dengan dengan jumlah anak daun gasal, dengan satu anak daun terletak di bagian ujung ibu tulang daun.
  11. Bentuk daun delta (deltoideus).Bentuk daun yang memiliki tiga bagian sisi yang hampir sama.
  12. Daun dengan tulang daun melengkung (cervinervis).Daun yang memiliki beberapa tulang daun dengan: satu tulang daun besar terletak di tengah sedang beberapa tulang daun yang lain mengikuti arah tepi daun.
  13. Bentuk daun anak panah (sagittatus). Bentuk daun dengan ujung yang tajam dengan bagian pangkal berlekuk dengan sudut yang lancip.
  14. Bentuk daun bulat telur (ovatus).Bentuk daun seperti bulat telur.
  15. Daun bertoreh tidak merdeka (bercangap menyirip).Daun dengan torehan kurang lebih setengah panjang tulang daun dengan tulang daun menyirip.
  16. Daun bertoreh merdeka (bergerigi/serratus).Daun bertoreh yang tidak merubah bentuk dasar daun dengan bagian sudut dalam (angulus) lancip dan sudut luar/lekukan (sinus) juga lancip.
  17. Daun bertoreh tidak merdeka (berbagi menjari). Daun dengan torehan melebihi setengah panjang tulang daun dengan tulang daun menjari. 





















Sumber:http://khayasar.wordpress.com/2012/10/22/transpirasi/,  http://semi-yanto.blogspot.com/2011/08/proses-fisiologis-pada-tumbuhan.html, http://blogstiyah.blogspot.com/2013/02/reaksi-redoks-dalam-kehidupan-sehari.html, http://kir-31.blogspot.com/2011/02/penjelasan-tentang-daun-bentuk-daun.html, http://haikalrisalfikri.wordpress.com/2013/03/18/jenis-daun-tumbuhan/, http://jewyner.wordpress.com/category/biologi/, http://bioteksain.blogspot.com/2013/03/bentuk-daun-keterangan-gambar-1.html, http://kumpulantugasrinny.blogspot.com/2013/05/morfologi-daun-struktur-tumbuhan.html, http://tommyfae.blogspot.com/2014_04_01_archive.html, http://waynesword.palomar.edu/lmexer8.htm, http://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAYQjB0&url=http%3A%2F%2Fzhudarmie.blogspot.com, http://boniusd.blogspot.com/p/blog-page_3883.html